Universitas Janabadra Yogyakarta

Universitas Janabadra merupakan lembaga perjuangan pendidikan dan diselenggarakan oleh Yayasan Perguruan  Tinggi Janabadra yang berkedudukan di Yogyakarta, dengan berasas Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 berwawasan kebangsaan, memiliki jati diri nasionalisme dan patriotisme, mengarahkan para peserta didiknya menjadi insan intelektual yang bermoral tinggi dan memiliki jiwa percaya diri serta sanggup menolong dirinya sendiri maupun terjun dalam pembangunan bangsa dan negara.
Pada mulanya bernama Perguruan Tinggi Janabadra, kemudian dengan berlakunya Undang - Undang Nomor 22 Tahun 1961 tentang  " Perguruan Tinggi" namanya diubah dan disesuaikan menjadi Universitas Janabadra.
Nama Janabadra berasal dari nama seorang pujangga asli Jawa yang hidup di abad VII bernama D’NANABADRA yang selanjutnya menurut lidah Indonesia untuk mempermudah ucapannya menjadi Janabadra sampai sekarang.


Periode 1958-1968
Pada tanggal 7 Oktober 1958 para pejabat Daerah Istimewa Yogyakarta maupun cendekiawan pejuang kemerdekaan sebanyak 22 orang (yang kemudian dinamakan pendiri Janabadra) mengadakan rapat dan mengambil keputusan yang penting antara lain:
1.    Dibentuk sebuah Yayasan Perguruan Tinggi yang atas usul Bapak Soetedjo Brodjonegoro dinamakan Janabadra.
2.    Mendirikan Perguruan Tinggi Janabadra
3.    Perguruan Tinggi Sawerigading melebur ke Perguruan Tinggi Janabadra.
4.    Azas Yayasan Perguruan Tinggi Janabadra adalah Pancasila.

Pendiri Janabadra sebanyak 22 orang yaitu :

1.   Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Meester Soedarisman Poerwokoesoemo, Kepala Daerah Kotapradja Jogjakarta.
2.   Doktor Muchasim Hadiprabowo, Direktur Pabrik-Pabrik Gula Madu Baru P.T.
3.   Meester Raden Bambang Soebekti, ketua Pengadilan Negeri Klaten, merangkap hakim Pengadilan Negeri di Jogjakarta.
4.  Dokter Raden Soeparman Tjokroatmodjo, Kepala Rumah Sakit Kesedjahteraan Ibu dan Anak dari kementrian Kesehatan.
5.   Dokter Raden Sahir Nitihardjo, dokter partikelir.
6.   Soetedjo brodjonagoro, Dosen pada universitas Gadjah Mada.
7.   Kangdjeng Raden Tumenggung Notobroto Djokosarwono, Dosen Akademi Seni Rupa Republik Indonesia.
8.   Ali Alboneh, partikelir.
9.   Dokter Soebagjo Hadonoto, Anggauta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Jogjakarta.
10. Soeparno, Guru Sekolah Menengah Atas B,
11. Djojowijono, Kepala Sekolah Rakyat,
12. Insinjur Margono Notodihardjo, Pemimpin Kursus B I/II
13. I Nyoman Moena, Direktur Bank Indonesia Jogjakarta,
14. Meester Ali Basah Lubis, Hakim Pengadilan Negeri di Jogjakarta,
15. Raden Soegondo, Asistent Universitas Gadjah Mada,
16. Raden Bambang Rijano, assistant Universitas Gadjah Mada,
17. Soerat Notohartono, kepala Tata-Usaha Assurani Djiwa Boemi Poetra 1912,
18. Achmad Zarkasi Djojoaminoto, Pengusaha batik dan Ketua Ikatan Pengusaha Perusahaan Batik Indonesia.
19. Raden Siswosoemarto, Ketua Dewan PErwakilan Rakjat Daerah Istimewa Jogjakarta,
20. Kangdjeng Raden Tumenggung Sosrokoesoemo, Kepala Kantor Urusan Pegawai Daerah Istimewa Jogjakarta dan
21. Tuan Raden Moetomo Notowidigdo, Direktur Pertjetakan Republik Indonesia, di Jogjakarta.
Saat ini semua pendiri di atas telah wafat.

Susunan Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Janabadra yang pertama Periode Tahun 1958-1972
Ketua
: Mr. KRT. Soedarisman Poerwokoesoemo
Wakil Ketua I
: KRT. Sosrokoesoemo
Wakil Ketua II
: R. Moetomo Notowidigdo
Sekretaris I
: Mr. R. Bambang Soebekti
Sekretaris II
: R. Soepardi
Bendahara I
: Ali alboneh
Bendahara II
: I Njoman Moena

Pada awal berdirinya Universitas Janabadra Yogyakarta yaitu tanggal 7 Oktober 1958,  mempunyai  tiga fakultas yaitu Fakultas: Ekonomi, Hukum, dan Teknik. Masing-masing fakultas hanya menyelenggarakan satu program studi yaitu:  Manajemen Perusahaan untuk Fakultas Ekonomi, Ilmu Hukum untuk Fakultas Hukum, dan Teknik Sipil untuk Fakultas Teknik.
 ========================================================
Humas Janabadra
JL. Tentara Rakyat Mataram 55 - 57
Yogyakarta
Telp : (0274) 561039
Email : info@staff.janabadra.ac.id
                Sesuai dengan dinamika perkembangan

Komentar